“Say No To Bullying”. Beritahu Anak Sejak Dini! Cara Mencegah Bullying Pada Anak.

Bullying adalah perilaku agresif terus-menerus yang bertujuan menyakiti fisik atau emosional individu lain. Kasus bullying, terutama pada anak saat ini semakin meningkat dan menimbulkan dampak serius pada prestasi, kesehatan mental, dan sosial mereka. Bentuk-bentuk bullying bervariasi, termasuk fisik, verbal, sosial, dan cyberbullying.
Pemahaman yang baik tentang bullying diperlukan untuk membedakannya dari tindakan bercanda. Pencegahan bullying memerlukan kerja sama antara anak-anak, orangtua, dan sekolah.

Berdasarkan permasalahan bullying yang akhir akhir sering terjadi di dunia pendidikan, maka MI Muhammadiyah Kismoyoso mengadakan seminar dengan mengambil tema “Pencegahan Bullying Sejak Dini”. Kegiatan ini diikuti sebanyak 50 guru guru dari TK/RA/BA di wilayah kecamatan Ngemplak dan diluar kecamatan Ngemplak. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, Tanggal 21 Oktober 2023, dimulai jam 09.00 sampai dengan 11.30 WIB. Hal ini merupakan salah satu usaha dalam rangka memberikan pemahaman tentang bullying dan berikut cara pencegahannya.
Sebagai pembicara dalam kegiatan seminar ini MI Muhammadiyah Kismoyoso bekerjasama dengan Psikolog sekaligus sebagai Dosen dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Beliau adalah Ibu Dewi Eko Wati, S.Psi, M.Psi. (Cand. Doctor). Beliau berasal dari Potronayan Boyolali. Beliau sebagai nara sumber utama dalam kegiatan seminar pencegahan bullying sejak dini yang dilaksanakan pada hari ini.
Selain menghadirkan seorang Psikolog, dalam kegiatan ini juga menghadirkan seorang motivator, beliau adalah Bapak Turip Widodo, S.Sy. dari Ngemplak Boyolali.

Dalam kesempatan ini, beliau Ibu Dewi Eko Wati, S.Psi, M.Psi. (Cand. Doctor) memberikan solusi untuk pencegahan terhadap tindakan bullying, diantaranya adalah :
1. Ajari anak anak bergaul yang baik dengan temannya.
2. Pahami karakter setiap individu anak anak mulai latar belakang dan kebiasaan dirumah dan pergaulan dengan masyarakat sekitar.
3. Terapkan dan tegaskan peraturan di sekolah.
4. Jika terjadi bullying, segera dikomunikasikan dengan orangtua.
5. Harus ada kesepahaman mengenai masalah pencegahan bullying antara kepala madrasah, guru, siswa dan masyarakat setempat.
6. Adakan kerjasama dengan pihak terkait, jika diperlukan maka bisa menghadirkan seorang ahli psikologi.
Mencegah bullying memerlukan upaya yang berkelanjutan dan kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan komunitas. Selalu perhatikan perubahan perilaku dan emosi anak Anda sebagai indikasi potensial dari bullying, dan berikan dukungan serta bimbingan yang mereka butuhkan.








